Kamis, 05 Mei 2011

Risalah Qusyairiyah

Judul: Risalah Qusyairiyah; Sumber Kajian Ilmu Tashawuf
Oleh: Abul Qasim Abdul Karim Hawazin al-Qusyairi
Penerbit: Pustaka Amani
Harga: Rp. 60.000,-

Kitab ini ditulis dalam rangka meluruskan pemahaman umat tentang maqamat dan ahwal kaum sufi. Penyiksaan terhadap Al Hallaj hingga ia meninggal di tiang gantungan di Kota Baghdad, hukuman mati Syekh Siti Jenar oleh para wali di tanah Jawa, dibakarnya buku-buku Hamzah al Fansuri oleh Kesultanan Aceh, merupakan sedikit dari peristiwa tragis akibat perseteruan hebat antara penganut tasawuf dan fukaha (para ahli hukum Islam).

Peristiwa serupa dialami seorang sufi agung, Abdul Karim bin Muhammad al Qusyairi. Ia harus berhadapan dengan kaum fukaha di zamannya. Majelis yang ia dirikan, dibubarkan secara paksa. Bahkan, ia diusir dari Naisapur, tanah kelahirannya.Mengapa perselisihan itu bisa terjadi? Banyak jawaban yang dapat diutarakan. Termasuk, di antaranya penggunaan simbol-simbol oleh kaum sufi yang tidak dapat dipahami secara utuh oleh ahli fikih.

Memang, dunia sufi sarat dengan simbolisasi, baik itu yang berupa istilah-istilah, perilaku, maupun bahasa-bahasa metafor.Misalnya saja, kata cinta, rindu, zuhud, fana, dan baka yang begitu identik dengan aktivitas kaum sufi seringkali berseberangan dengan pemahaman kaum fukaha. Karena perbedaan pemahaman itu, kelompok fukaha tak segan-segan mengganjar kaum sufi dengan predikat zindik atau fasik.

Kenyataan ini disadari benar oleh Al Qusyairi. Karena itu, ia menulis sebuah buku berjudul Ar-Risalah guna meluruskan pemahaman tentang hakikat dan prinsip-prinsip tasawuf, dan keadaan pelaku yang berada di jalan itu.

Dalam mukadimah kitabnya, Al Qusyairi berkata, “Allah telah menjadikan golongan ini sebagai barisan kekasih-Nya. Dan, dia telah mengutamakan mereka di atas seluruh hamba-hamba-Nya, setelah para rasul dan nabi-Nya. Allah menjadikan hati mereka sebagai sumber rahasia-Nya, dan memberikan keistimewaan di antara para umat melalui kecemerlangan cahaya-Nya.”

Ia melanjutkan, “Ahli-ahli hakikat dari golongan sufi, kebanyakan telah tiada. Yang tersisa hanya bekasnya. Orang-orang kini menganggap remeh dan acuh terhadap persoalan agama, bahkan tidak memisahkan antara yang halal dan haram. Bahkan, mereka merasa bahwa dirinya telah berdiri di atas kebenaran, dengan aturan-aturan hukum sendiri. Orang yang berbeda pandangan dengan mereka malah dianggap sebagai golongan yang harus disingkirkan.”

Jelas sekali bahwa kitab Ar-Risalah atau yang dikenal dengan Risalah Al Qusyairiyah, ditujukan kepada mereka yang belum tahu tentang disiplin tasawuf, karena kurang memahami hakikat dan prinsip-prinsip tarekat. Terutama sekali, kalangan fukaha yang rajin mencari-cari kesalahan pelaku tasawuf akibat dari pemahaman yang tidak mendalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar